1.
Apakah yang dimaksud dengan elektronik daya (power electronics)?
Elektronika daya adalah ilmu
dalam sistem kelistrikan untuk konversi daya listrik. Elda menghubungkan ilmu
Teknik Tenaga ( Power), Ilmu Kendali (Control), dan Ilmu elektronika. Ilmu elektronika
daya didasarkan menggunakan pensaklaran (switching)komponen (device) semikonduktor.
Aplikasi elektronika daya dengan mudah dapat dilihat dari tempat-tempat yang
cukup penting dari teknologi modern dan sekarang digunakan dalam begitu banyak
variasi produk-produk daya tinggi, mencakup pengendalian suhu, pengontrolan
pencahayaan, pengendalian motor, catu daya sistem propulsi dan sistem-sistem High-Voltage-Direct-Current (HVDC) (arus langsung tegangan tinggi)
2.
Sebutkan macam-macam Thyristor!
Thyristor adalah suatu bahan semikonduktor yang tersusun atas 4 lapisan
(layer) yang berupa susunan P-N-P-N junction. Tergantung pada konstruksi
fisiknya, dan perilaku turn on dan turn off, thyristor dapat secara umum
diklasifikasikan menjadi sembilan kategori:
1. Phase-control Thyristor (SCR)
2. Fast-switching thyristor (SCR)
3. Gate-turn-off thyristor (GTO)
4. Bidirectional triode thyristor
(TRIAC)
5. Reverse-conducting thyristor
(RCT)
6. Static induction thyristor
(SITH)
7. Light-activated silicon-controlled
rectifier (LASCR)
8. FET-controlled thyristor
(FET-CTH)
9. MOS-controlled thyristor (MCT)
3.
Persyaratan apa yang menyebabkan Thyristor mengalirkan arus (Turn On)?
Karakteristik Thyristor
I.
Thyristor sama seperti diode, dimana pada keadaan ini
tidak ada arus yang mengalir sampai dicapainya batas tegangan tembus (Vr) atau
Vbr.
II.
Arus tetap tidak akan mengalir sampai dicapainya batas
tegangan penyalaan (Vbo). Apabila tegangan mencapai tegangan penyalaan, maka
tiba – tiba tegangan akan jatuh menjadi kecil dan ada arus mengalir.Maka Thyristor menjadi ON.
III.
Pada saat ini thyristor mulai konduksi. Arus yang
terjadi pada saat thyristor konduksi, dapat disebut sebagai arus genggam (IH = Holding Current) yang mempertahankan Thyristor
tetap ON, jika arus forward dari
anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini. Arus IH ini cukup kecil
yaitu dalam orde miliampere. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON
maka selamanya akan ON, walaupun tegangan gatedilepas atau di short ke
katoda.
4.
Bagaimana Thyristor dapat Turn off?
Untuk membuat thyristor
kembali off, dapat dilakukan dengan menurunkan arus thyristor tersebut sedikit
di bawah arus genggamnya (IH), selanjutnya thyristor tidak akan
menyala (ON) kembali, sebelum diberikan tegangan penyalaan.
5.
Apa yang dimaksud dengan komutasi sendiri (line commutated)?
Komutasi sendiri atau
natural commutation merupakan teknik yang jika sumber tegangannya AC, arus
thyristor akan bergerak melalui angka nol dan tegangan balik akan muncul
sepanjang thyristor. Devais akan secara otomatis menjadi off karena sifat
natural dari tegangan sumbernya.
6.
Apa yang dimaksud dengan komunikasi paksa (force commutated)?
Komutasi paksa atau
forced-commutation merupakan teknik yang pada banyak rangkaian thyristor, tegangan
inputnya DC dan arus forward dari thyristor dipaksa menjadi nol dengan
menambahkan rangkaian yang disebut commutation circuit untuk membuat thyristor
off.
7.
Apa perbedaan antara Thyristor dan Triac?
Triac berbeda dengan thyristor, dimana triac
dapat mengontrol arus dalam dua arah. Triac merupakan dua buah Thyristor
yang dihubungkan secara paralel berkebalikan dengan terminal gate
bersama. Berbeda dengan Thyristor yang hanya melewatkan tegangan dengan
polaritas positif saja, tetapi Triac dapat dipicu dengan tegangan polaritas
positif dan negatif, serta dapat dihidupkan dengan menggunakan tegangan
bolak-balik pada Gate. Triac banyak digunakan pada rangkaian pengedali dan
pensaklaran. Triac hanya akan aktif ketika polaritas pada Anoda lebih
positif dibandingkan Katodanya dan gate-nya diberi polaritas positif, begitu
juga sebaliknya. Triac dapat bersifatkonduktif dalam dua arah. Dalam hal
ini dapat dianggap sebagai dua buah thyristor tersambung secara
antiparalel dengan koneksi gerbang. Karena triac merupakan komponen
bidirectional, terminalnya tidak dapat ditentukansebagai anode/katode
8.
Apakah yang dimaksud dengan converter?
Converter adalah suatu alat
untuk mengkonversikan daya listrik dari satu bentuk ke bentuk daya listrik
lain.
Converter terdiri dari 4 jenis,
yaitu:
· Converter
AC-DC (Rectifier)
· Converter
AC-AC (Cycloconverter)
· Converter
DC-DC (DC Chopper)
· Converter
DC-AC (Inverter)
Dua bagian utama dari
converter elektronika daya adalah rangkaian daya (power circuit) dan rangkaian
control (control circuit), rangkaian trigger atau rangkaian driver untuk
mengatur pensaklaran (switching).
9.
Bagaimana prinsip kerja dari konversi ac ke dc?
Pengkonversi tegangan AC ke DC
disebut juga sebagai rectifier atau penyearah gelombang.
Komponen utama dalam rectifier
adalah diode yang dikonfigurasikan secara forward bias. Dalam
sebuah power supply tegangan AC rendah, sebelum tegangan AC tersebut diubah
menjadi tegangan DC, maka tegangan AC tersebut perlu diturunkan menggunakan
trafo step-down. Ada 3 bagian utama penyearah gelombang pada power supply,
yaitu transformer, diode, dan kapasitor. Penyearah gelombang ini dibagi menjadi
2, yaitu :
- Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier): Rectifier ini menggunakan 1 buah komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerjanya adalah mengambil sisis sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator memberikan outout sisi positif daari gelombang AC, maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negative, gelombang AC maka diode dalam posisi reverse bias, sehingga sisi negative tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan.
- Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier): Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh ini adalah menggunakan 4 dioda. Pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1,D4 pada posisi forward bias dan D2,D3 pada posisi reverse bias. Kemudian paada saat output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negative, maka D2,D4 pada posisi forward bias dan D1,D2 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi negative tersebut dialirkan melalui D2,D4.
10. Bagaimana prinsip kerja dari
konversi ac ke ac?
Konverter
AC ke AC biasa disebut juga cyclo-converter. Konverter ini digunakan untuk
memperoleh tegangan keluaran ac variable dari sumber ac tetap dan converter
satu fasa dengan suatu triac.
Konverter
AC-AC bisa juga didesain dengan menggabungkan 2 buah atau lebih jenis
konverter, yang sering disebut dengan istilah konverter matrik. Konverter
matrik ini sering digunakan sebagai pengganti cycloconverter karena memiliki
topologi yang lebih sederhana, biasanya berupa sistem rectifier-inverter yang
berbasis pada saklar GTO/IGBT. Sayangnya karena terbatasnya komponen saklar
ini, masih sedikit perusahaan yang mampu memproduksinya dan memasarkannya.
Keunggulan teknologi konverter matrik AC-AC ini adalah sudah mampu mengatasi
masalah harmonisa dan faktor-daya. Frekuensinya keluaran yang lebih tinggi dari
sumber juga bisa dengan mudah dihasilkan.
- Cyclo-converter satu fasa: Secara sederhana rangkaian elektronika daya cycloconverter satu phasa dapat dilihat pada gambar 2(a). Untuk lebih mudah memahami kerja rangkaian ini dapat dibayangkan dengan cara membagi topologi ini menjadi 2 buah rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-N paralel yang nantinya bekerja secara bergantian. Konverter tyristor-P bekerja untuk membentuk arus keluaran AC pada saat periode positip-nya, sedangkan konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran AC pada periode negatifnya.
- Cyclo-converter tiga fasa: Bentuk gelombang keluaran cycloconverter akan lebih baik menyerupai sinus dengan cara menambah jumlah pulsa sumbernya, seperti terlihat pada gambar. Gambar (a) adalah bentuk gelombang keluaran dengan sumber masukan gelombang AC tiga fasa. Sedangkan Gambar (b) adalah bentuk gelombang keluaran dengan sumber masukan gelombang AC enam fasa. Gelombang AC enam fasa dapat dihasilkan dengan cara menjumlahkan gelombang AC tiga fasa dengan gelombang AC tiga fasa tersebut yang digeser sudutnya sejauh 30 derajat dengan menggunankan trafo tiga phasa hubungan wye-delta (trafo penggeser fasa).
11. Bagaimana prinsip kerja dari
konversi dc ke dc?
Konverter
dc-dc dikenal juga sebagai dc-chopper atau pensaklaran regulator dan suatu
rangkaian transistor chopper. Tegangan keluaran rata-rata dikendalikan dengan
mengubah-ubah conduction time (t) dari transistor. DC-Chopper dibagi menjadi dua, yaitu
step-down chopper dan step-up chopper.
- Step-down chopper: Jika saklar SW ditutup pada saat t1, maka tegangan Vs akan melalui beban, Jika saklar dimatikan saat t2, tegangan yang melewati beban adalah nol.
- Step-up chopper: Chopper ini biasa digunakan untuk menaikkan tegangan DC. Prinsip kerja menurut gambar dibawah adalah apabila saklar SW ditutup pada saat t1, arus akan mengalir pada inductor dan akan menyimpan energy pada inductor tersebut. Jika saklar terbuka pada saat t2, energy yang tersimpan pada inductor dialirkan ke beban.
12. Bagaimana prinsip kerja dari
konversi dc ke ac?
Konverter
dc-ac dikenal juga sebagai inverter. Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan
dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Bila
sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on, maka akan mengalir arus DC ke beban R dari
arah kiri ke kanan. Apabila yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan
mengair aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter biasanya
menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa atau yang disebut Pulse Width
Modulation dalam proses konversi tegangan DC menjadi AC.
13. Tahap-tahap apa saja yang
diperlukan untuk merancang peralatan elektronika daya?
1. Merencanakan
alat yang akan dibuat
2. Mencari
referensi maupun dasar teori mengenai alat yang akan dibuat
3. Menyiapkan
segala komponen yang dibutuhkan dalam membuat alat, termasuk perangkat utama
maupun peripheralnya
4. Mensimulasikan
rangkaian dengan software simulasi, merangkai prototype, lalu membuat rangkaian
pada pcb
5. Uji
kelayakan alat
6. Jika
lulus uji kelayakan, maka alat bias langsung dipakai
14. Apa yang dimaksud dengan efek
peripheral dari peralatan elektronika daya?
Dalam
suatu peralatan elektronika daya terdapat komponen dan bagian penting dalam
penyusunannya, yaitu perangkat utama maupun perangkat peripheral. Perpipheral
adalah perangkat input-output pendukung sistem, dalam peralatan elektronika
daya peripheral berarti perangkat yang mendukung sistem elektronika daya ,
contohnya seperti switch dan fuse
15. Apa perbedaan karakteristik
gate antara GTO dengan Thyristor?
GTO adalah sebuah perangka tiga terminal semikonduktor
yang termasuk di dalam kelompok Thyristor dengan struktur empat lapisan. GTO
memiliki kontrol penuh untuk pengendalian ON-OFF state melalui terminal kontrol
(gerbang).
Pengoperasian GTO sama seperti Thyristor konvesional
dimana akan ON ketika menerapkan sinyal gerbang positif ke gerbang terminalnya
dan akan OFF ketika diterapkan sinyal gerbang negatif.
16. Mengapa catu daya switching lebih
efisien dibandingkan dengan catu daya linier untuk ukuran daya besar?
1. Catu
daya switching adalah catu daya yang pengaturan
dayanya menggunakan peranti switching (saklar)Elektronik. Dan Catu Daya Switching ini biasanya
terdapat pada rangkaian sumber daya / tegangan utama sebuah perangkat
Elektronika, seperti Power Supply Personal Computer. Perlu diketahui hampir
semua perangkat elektronika yang membutuhkan sumber daya yang stabil pasti
menggunakan Switching.
Beberapa keunggulan Catu Daya Switching
• Efesiensi
besar antara 65% - 85%.
• Kecil
dan ringan.
• Kemampuan
untuk dapat beroperasi pada kisaran tegangan input yang besar, Auto voltage
dengan range antara 80 Volt – 240 Volt.
2. Prinsip
kerja catu daya linear Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)
yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber
catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya
lebih besar, sumber dari baterai tidak
cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC
(alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan
suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC.
17. Apa yang dimaksud dengan duty cycle?
Duty
Cycle adalah perbandingan lama waktu suatu signal berada dalam kondisi high
dengan lama waktu suatu signal tersebut dalam kondisi (high+low), duty cycle
sangat berguna dalam merancang alat-alat
yang menggunakan konsep PWM (Pulse Width Modulation).